MARGINALISASI BUDAYA (STUDI PADA PRANATA SOSIAL MASYARAKAT MUSLIM SUKU KOKODA KOTA SORONG)
Andi Agustang,
Andi Ahriani and
Andi Asrifan
No 942y8, OSF Preprints from Center for Open Science
Abstract:
Menurut Hirschman, paradigma pembangunan selalu menganggap pertumbuhan dan pemerataan akan selalu dinikmati masyarakat sampai ke lapisan yang paling bawah melalui proses tetesan ke bawah (trickle down effect). Namun, dari pengalaman pembangunan dalam tiga dasawarsa (1940-1970), realita yang terjadi adalah rakyat di lapisan bawah tidak menikmati kucuran hasil pembangunan tersebut, seperti yang diharapkan. (Mardikanto, 2013: 14) Harapan ideal pada proses pembangunan masyarakat (People Centered Development) yang menempatkan masyarakat sebagai pusat perhatian sekaligus sebagai pelaku utama pembangunan, seringkali tidak tercapai. pada kenyataannya masih banyak kelompok masyarakat atau suku yang terpinggirkan yang tampak jelas sangat kesulitan untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan tersebut. Tidak jarang suara mereka disisihkan. Institusi-institusi lokal yang ada pun mengalami keterbatasan dalam hal menyuarakan aspirasi rakyatnya sendiri.
Date: 2021-01-04
References: Add references at CitEc
Citations:
Downloads: (external link)
https://osf.io/download/5ffaea7e86541a025b14f4ec/
Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.
Export reference: BibTeX
RIS (EndNote, ProCite, RefMan)
HTML/Text
Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:osf:osfxxx:942y8
DOI: 10.31219/osf.io/942y8
Access Statistics for this paper
More papers in OSF Preprints from Center for Open Science
Bibliographic data for series maintained by OSF ().