Kajian Teologis Tentang Keadilan Dalam adat Masseroi Tondok Di Dusun Kampung Baru Desa Padang Balua’ Kecamatan Seko Kabupaten Luwu Utara
Endang sri budi Astuti
No hwnpk, OSF Preprints from Center for Open Science
Abstract:
Yoel Brian Palari (2020164466). Pada tahun 2020 menyusun skripsi dengan judul “Masseroi Tondok” dan sub judul “Kajian Teologis Tentang Keadilan Dalam Adat Masseroi Tondok Di Dusun Kampung Baru, Desa Padang Balua, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara” dalam penulisan skripsi ini penulis dibimbing oleh Bapak Martinus Kabe’ S.Pak. M.Pd.K. dan Ibu Alfrida Lembang, M.Pd.K. Judul ini penulis angkat untuk mengetahui dan menganalisis penyebab terjadinya ketidak adilan dalam pemberlakukan sanksi adat Masseroi Tondok di Dusun Kampung Baru, Desa Padang Balua’, Kecamatan Seko. Serta melihat bagaimana keadilan dalam adat Masseroi Tondok secara teologis. Sehingga untuk meneliti masalah ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara dan analisis. Untuk mendapatkan informasi yang akurat sekaitan dengan apa yang penulis akan tulis maka penulis mengadakan wawancara kepada: Tokoh-tokoh adat, tua-tua kampung (penasehat), majelis-majelis gereja dari tiga dominasi yaitu mejelis gereja Toraja, GPIL, GBI dan juga kepada pemuda-pemuda dalam kampung. Berdasarkan hasil observasi, wawancara beserta analisis penulis menemukan bahwa penyebab ketidak adilan dalam pemberlakuan sanksi adat Masseroi Tondok di Dusun Kampung Baru disebabkan oleh tokoh adat yang memihak kepada keluarganya (sistem kekeluargaan), dan yang kedua tokoh adat takut menegakkan sanksi adat kepada orang-orang yang dipandang berani dalam kampung (to barani). Sedangkan yang diharapkan ialah tokoh adat sebagai pemimpin dalam masyarakat adat, harus menegakkan sanksi adat dengan adil dan benar tanpa pandang bulu (membeda-bedakan), demikian dalam ajaran kekristenan setiap pemimpin dipilih oleh Allah untuk menegakkan keadilan dan kebenaran kepada setiap orang karena pemimpin adalah wakil Allah yang harus bertindak adil dan benar. Jika keadilan dan kebenaran diterapkan dalam hidup bermasyarakat maka masyarakat akan hidup di dalam ketentraman dan syalom. Dengan demikian harapan penulis bahwa setiap pembaca memperoleh sumbangsih pemikiran tentang bagaimana seharusnya pemimpin dalam masyarakat adat bertindak adil dan benar, sesuai dalam ajaran kekristenan. Khususnya kepada pemimpin dalam masyarakat adat, dan kepada segenap masyarakat Dusun Kampung Baru secara luas. Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa setiap pemimpin dalam agama, masyarakat adat, dan pemimpin dalam kepemerintahan harus bertindak adil dan benar sesuai dengan ajaran agama kekristenan dimana pemimpin harus memahami bahwa setiap pemimpin adalah wakil Allah yang harus menegakkan keadilan dan kebenaran di tengah-tengah masyarakat sehingga tercipta syalom antar sesama manusia.
Date: 2020-09-08
References: Add references at CitEc
Citations:
Downloads: (external link)
https://osf.io/download/5f6574a99e9a3d00316e52b7/
Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.
Export reference: BibTeX
RIS (EndNote, ProCite, RefMan)
HTML/Text
Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:osf:osfxxx:hwnpk
DOI: 10.31219/osf.io/hwnpk
Access Statistics for this paper
More papers in OSF Preprints from Center for Open Science
Bibliographic data for series maintained by OSF ().