THE OPTIMAL LENDING RATE OF BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)
Nining I Soesilo
Bulletin of Monetary Economics and Banking, 2005, vol. 7, issue 4, 555-583
Abstract:
Paper ini bertujuan untuk menganalisa tingkat suku bunga kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR), sesuatu yang menjadi perdebatan di lingkungan institusi di Indonesia, sebagai dampak proses liberalisasi keuangan yang memungkinkan bank untuk menetapkan suku bunga yang tinggi. Paper ini mempergunakan model mikro untuk mengelaborasi peran aktif bank, khususnya yang berskala kecil seperti BPR. Setelah tingkat suku bunga kredit diperoleh, dilakukan beberapa simulasi untuk melihat formasi tingkat suku bunga pinjaman optimal, dan cara terbaik menurunkan resiko dan besaran suku bunga tersebut. Data yang dipergunakan memiliki dua level agregasi yang berbeda, pertama, menempatkan bank BPR sebagai unit observasi dan kedua, penggabungan bank menurut region sebagai unit sampelnya. Hasil dari paper ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman atas keuangan mikro di Indonesia dan kaitannya yang erat dengan manajemen moneter
Keywords: lending rate; financial liberalization; micro model; risk; BPR (search for similar items in EconPapers)
JEL-codes: D81 E43 E58 G21 (search for similar items in EconPapers)
Date: 2005
References: Add references at CitEc
Citations:
Downloads: (external link)
https://bulletin.bmeb-bi.org/cgi/viewcontent.cgi?article=1455&context=bmeb (application/pdf)
Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.
Export reference: BibTeX
RIS (EndNote, ProCite, RefMan)
HTML/Text
Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:idn:journl:v:7:y:2005:i:4c:p:555-583
DOI: 10.21098/bemp.v7i4.124
Access Statistics for this article
Bulletin of Monetary Economics and Banking is currently edited by Paresh Narayan
More articles in Bulletin of Monetary Economics and Banking from Bank Indonesia Contact information at EDIRC.
Bibliographic data for series maintained by Lutzardo Tobing ( this e-mail address is bad, please contact ) and Jimmy Kathon ().