Changing Roles of Trade Unions in Southeast Asia
Elias T.Ramos
Economics and Finance in Indonesia, 1983, vol. 31, 127-145
Abstract:
Tulisan yang membahas peranan serikat buruh di kawasan Asia Tenggara ini meliputi; pertama, berbagai kebijaksanaan perburuhan yang baru di Asia Tenggara dengan pokok pembahasan mengenai masalah-masaiah perburuhan di Singapura dan Filipina; kedua, menilai dampaknya terhadap peranan serikat buruh di kedua negara tersebut. Ketidakserasian antara berbagai tingkat pergerakan buruh dan kesulitan yang dihadapi di dalam usaha mendirikan suatu perserikatan buruh tingkat nasional merupakan masalah pokok baik di Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Hal tersebut disebabkan, sebagaimana pendapat Perlman, terdapatnya dua golongan sifat keanggotaan dan kepemimpinan serikat buruh, yaitu "blue collar mentality" dan "intellectual mentality," yang merupakan dikotomi.
Keywords: union; evolution; development (search for similar items in EconPapers)
Date: 1983
References: Add references at CitEc
Citations:
Downloads: (external link)
https://lpem.org/repec/lpe/efijnl/198307.pdf (application/pdf)
Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.
Export reference: BibTeX
RIS (EndNote, ProCite, RefMan)
HTML/Text
Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:lpe:efijnl:198307
Access Statistics for this article
More articles in Economics and Finance in Indonesia from Faculty of Economics and Business, University of Indonesia Contact information at EDIRC.
Bibliographic data for series maintained by Muhammad Halley Yudhistira ( this e-mail address is bad, please contact ).