Tinjauan Triwulanan Perekonomian Indonesia
Mohamad Ikhsan,
Faisal H. Basri and
Muh. Chatib Basri
Additional contact information
Mohamad Ikhsan: Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta
Faisal H. Basri: Institute for Economic and Social Research, Faculty of Economics, University of Indonesia
Muh. Chatib Basri: Institute for Economic and Social Research, Faculty of Economics, University of Indonesia
Authors registered in the RePEc Author Service: Muhamad Chatib Basri
Economics and Finance in Indonesia, 1993, vol. 41, 251-294
Abstract:
Tahun 1993 ini tampaknya akan menjadi tahun di mana siklus perekonomian Indonesia berada dalam celah yang terendah dalam era deregulasi. Penyebahnya tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi Juga merupakan gejala global. Hanya saja bagi Indonesia seperti yang terjadi di negara Asia Timur lainnya gejala ini baru dirasakan sejak tahun lalu. Sebagai contoh penurunan investasi asing yang terjadi sejak tahun 1991 bukanlah merupakan gejala yang terjadi di Indonesia tetapi juga berlangsung di hampir semua negara. Walaupun demikian harus diakui bahwa faktor domestik seperti ketidakpastian yang meningkat akibat proses deregulasi yang belum sepenuhnya terakomodasikan secara semestinya serta masalah infrastruktur yang belum juga dapat diperbaiki merupakan faktor yang menurunkan tingkat investasi asing di Indonesia. Di satu pihak terlihat penawaran dana investasi cenderung menurun sementara di pihak lain permintaannya semakin besar. Akibatnya persaingan untuk mendapatkan dana investasi asing makin ketat. Oleh karena itu salah satu fokus atau topik pembahasan dalam tinjauan nomor ini menyoroti tentang perubahan arus investasi asing {foreign investment) di negara berkembang. Sementara itu untuk topik domestik dibahas beberapa topik yang masih hangat dibicarakan yaitu pertama, utang luar negeri dan peranannya di masa mendatang serta hubungannya dengan hasil Sidang CGI baru-baru ini. Topik kedua yang tidak kalah menarik untuk dibahas adalah, bagaimana sebaiknya mekanisme penyaluran dana Inpres Desa miskin. Topik lain yang paling hangat untuk dibicarakan adalah pidato kenegaraan Presiden 16 Agustus 1993 yang secara umum menunjukkan adanya kecenderungan bahwa Kabinet Pembangunan VI akan tetap melanjutkan kebijakan makroekonomi pro mekanisme pasar {market friendly approach).
Keywords: domestik; defisit; deregulasi (search for similar items in EconPapers)
Date: 1993
References: Add references at CitEc
Citations:
Downloads: (external link)
https://lpem.org/repec/lpe/efijnl/199311.pdf (application/pdf)
Related works:
Journal Article: Tinjauan Triwulanan Perekonomian Indonesia (2002) 
Journal Article: Tinjauan Triwulanan Perekonomian Indonesia (1996) 
Journal Article: Tinjauan Triwulanan Perekonomian Indonesia (1993) 
Journal Article: Tinjauan Triwulanan Perekonomian Indonesia (1993) 
Journal Article: Tinjauan Triwulan Perekonomian Indonesia (1992) 
Journal Article: Tinjauan Triwulan Perekonomian Indonesia (1992) 
Journal Article: Tinjauan Triwulan Perekonomian Indonesia (1992) 
Journal Article: Tinjauan Triwulan Perekonomian Indonesia (1992) 
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.
Export reference: BibTeX
RIS (EndNote, ProCite, RefMan)
HTML/Text
Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:lpe:efijnl:199311
Access Statistics for this article
More articles in Economics and Finance in Indonesia from Faculty of Economics and Business, University of Indonesia Contact information at EDIRC.
Bibliographic data for series maintained by Muhammad Halley Yudhistira ( this e-mail address is bad, please contact ).