EconPapers    
Economics at your fingertips  
 

The Economics of Shifting Cultivation System in Forest Land: Farm-Level Evidence from Sumatra, Indonesia

Bustanul Arifin

Economics and Finance in Indonesia, 1999, vol. 47, 423-447

Abstract: Makalah ini menguji proses penyesuaian ekonomis bagaimana para peladang berpindah mungkin mengadopsi sistem rotasi bera lahan sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara alamiah atau menerapkan metode budidaya permamen yang lebih intensif sebagai respons terhadap peningkatan upah riil karena perkembangan sistem ekonomi pasar di daerah pedesaan. Survai lapangan dilakukan pada periode Juli-Desember 1997 mengambil lokasi di Kabupaten Bungo Tebo, Propinsi Jambi. Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan standar rente lahan (land-rent capture approach) yang didukung oleh simulasi kuantitatif dengan matriks analisis kebijakan (PAM) terhadap beberapa skenario kebijakan ekonomi yang mungkin ditempuh Pemerintah. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa sistem perlandangan berpindah dengan periode bera (fallow period) yang panjang, yaitu lebih dari sepuluh tahun secara ekonomis dan ekologis lebih menguntungkan dibandingkan dengan sistem perladangan bera normal (jangka pendek dan menengah), bahkan dengan sistem pertanian menetap sekalipun. Akan tetapi, persoalannya berkembang menjadi masih mungkinkah sistem bera jangka panjang itu diterapkan mengingat lahan pertanian telah menjadi demikian terbatas karena beberapa faktor ekonomi dan kelembagaan? Periode bera normal lebih banyak merupakan strategi untuk mengamankan hak dan kepemilikan terhadap lahan pertanian (property rights on land) sebelum memulai sistem perkebunan karet lokal dan kayu manis. Oleh karena itu, fokus kebijakan haruslah didukung dan dilengkapi dengan pengkajian yang mendalam dan perluasan kesempatan berusaha di pedesaan dari luar sektor pertanian (rural non-farm activities). Sektor industri pedesaan, peningkatan sarana dan prasaran pembangunan seperti jaringan jalan, fasilitas pendidikan dan kesehatan adalah beberapa komponen kunci dalam menggerakkan dan mengintegrasikan program pemukiman kembali para perambah hutan dengan sektor lain dalam ekonomi.

Date: 1999
References: Add references at CitEc
Citations:

Downloads: (external link)
https://lpem.org/repec/lpe/efijnl/199917.pdf (application/pdf)

Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.

Export reference: BibTeX RIS (EndNote, ProCite, RefMan) HTML/Text

Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:lpe:efijnl:199917

Access Statistics for this article

More articles in Economics and Finance in Indonesia from Faculty of Economics and Business, University of Indonesia Contact information at EDIRC.
Bibliographic data for series maintained by Muhammad Halley Yudhistira (phd09014@grips.ac.jp this e-mail address is bad, please contact repec@repec.org).

 
Page updated 2025-03-19
Handle: RePEc:lpe:efijnl:199917