The Value of Education and The Indonesian Economic Crisis
Mayling Oey-Gardiner
Additional contact information
Mayling Oey-Gardiner: Lecturer, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Economics and Finance in Indonesia, 2000, vol. 48, 143-172
Abstract:
Selama periode sebelum krisis berbagai macam indikator di sektor pendidikan telah mengalami perbaikan yang cukup signifikan, di mana jumlah penduduk usia sekolah yang tak pernah menikmati pendidikan di sekolah telah mengalami penurunan, terjadinya peningkatan jumlah murid yang sekolah, dan penurunan jumlah murid yang drop out. Peningkatan school enrollment ratio bukan hanya terjadi di kelompok penduduk berpendapatan tinggi saja, tetapi juga di kalangan penduduk berpendapatan rendah (miskin). Juga ada dua fenomena yang menonjol dalam hal ini, yaitu terjadinya peningkatan yang cukup cepat dalam jumlah anak yang mulai sekolah pada usia lebih dini (early starters) dan penurunan drastis dalam jumlah anak yang mulai sekolah pada usia lanjut (late starters). Namun akibat terjadinya krisis ekonomi, beberapa indikator tersebut mengalami penurunan kembali, walaupun dampaknya tidaklah separah seperti yang diperkirakan sebelumnya. Sebelumnya, akibat krisis ekonomi diperkirakan akan terjadi penurunan tingkat partisipasi sekolah (enrollment rate) sebesar 30%, yaitu dari sebesar 78% menjadi hanya 54% (terjadi kenaikan tingkat putus sekolah yang cukup besar). Namun ternyata menurut hasil studi atas data Survei 100 Desa, IFLS2+ (Indonesian FamilyLife Survey ke 2+) dan survei khusus di sekolah sekolah, ternyata hanya terjadi penurunan tingkat partisipasi sekolah sebesar 4 5%. Penurunan tingkat partisipasi sekolah yang tidak terlatu besar tersebut ternyata sejalan dengan meningkatnya persepsi akan pentingnya pendidikan baik di kelompok penduduk kaya dan maupun kelompok penduduk miskin. Program wajib belajar 6 tahun yang dijalankan pemerintah telah memberikan manfaat lebih besar pada kelompok penduduk miskin. Pentingnya pendidikan bagi kelompok penduduk miskin terrefleksikan dengan baik dalam pertumbuhan jumlah murid yang bersekolah dari kelompok penduduk miskin ini. Bahkan selama krisis ekonomi pun, kelompok penduduk miskin berusaha mengatasi krisis dengan cara mengurangi pengeluaran untuk pakaian dan meningkatkan produksi sendiri) bukannya membiarkan anak anak mereka drop out.
Date: 2000
References: Add references at CitEc
Citations:
Downloads: (external link)
https://lpem.org/repec/lpe/efijnl/200007.pdf (application/pdf)
Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.
Export reference: BibTeX
RIS (EndNote, ProCite, RefMan)
HTML/Text
Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:lpe:efijnl:200007
Access Statistics for this article
More articles in Economics and Finance in Indonesia from Faculty of Economics and Business, University of Indonesia Contact information at EDIRC.
Bibliographic data for series maintained by Muhammad Halley Yudhistira ( this e-mail address is bad, please contact ).