EconPapers    
Economics at your fingertips  
 

Dikotomi Penerapan Relaksasi Pajak Oleh Pemerintah di Tengah Pandemi Covid-19: Analisis Terhadap Rekomendasi GAIKINDO

Geofani Milthree Saragih

No 7sabx, OSF Preprints from Center for Open Science

Abstract: Menurut Berger pemikiran sosiologi berkembang manakala masyarakat menghadapi ancaman terhadap hal yang selama ini dianggap sebagai hal yang memang sudah seharusnya demikian, sekarang banyak kebiasaan yang sudah menjadi ancaman, beraktivitas di luar rumah misalnya. Dunia sekarang sedang memasuki masa dimana terdapat suatu penyakit yang telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi dunia yaitu virus corona atau covid-19. Melalui Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus secara resmi mengumumkan virus Corona (covid-19) sebagai pandemi pada tanggal 11 Maret 2020 yang lalu. Hal ini menandakan bahwa Corona (covid-19) telah menjadi salah satu penyakit yang berbahaya karena cepat menyebar dari manusia ke manusia, yang pada saat ini telah tersebar hampir di seluruh belahan dunia. Tedros pun meminta agar setiap pemerintahan negara membuat suatu kebijakan yang mendesak dan agresif atas respon terhadap Corona (covid-19) ini. Kemudian respon dari pada pemerintah Indonesia, berdasarkan arahan dari Presiden Jokowi pada tanggal 15 Maret 2020 yang lalu , mengajak agar masyarakat Indonesia untuk menerapkan social distancing. Sektor perekonomian menjadi salah satu yang paling berdampak akibat pandemi covid-19 ini, terkhusus dalam pembahasan dalam makalah ini yakni industri otomotif. GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia salah satu yang paling getol menyuarakan hal ini. Di Indonesia sendiri sudah ada bebrapa industri otomotif yang menghentikan produksinya untuk semetara akibat turun drastisnya permintaan akan produk mereka. Adapun beberapa industri dimaksud adalah Daihatsu, Toyota, Honda dan Suzuki. Kejadian tersebut menegaskan bahwasanya dunia industri otomotif tidak dalam keadaan yang baik, bahkan berada pada titik lemah, industri otomotif terkena pukulan telak pada masa pandemi covid-19 ini. GAIKINDO memaparkan data penjualan, pada bulan januari tahun ini penjualan retail masih mencapai 81.063 unit, februari turun menjadi 77.847, maret 60.448 unit dan data terakhir yang didapat yakni pada bulan april mengalami anjlok tajam pada jumlah 24.276 unit saja. Karena dampak tersebut GAIKINDO mengusulkan beberapa kebijakan kepada pemerintah demi terjaganya stabilitas industri otomotif di Indonesia. Beberapa kebijakan yang didukung adalah mengenai relaksasi pajak PPnBM dan BBNKB sampai bulan desember 2020 yang dianjurkan oleh kementerian Perindustrian. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas salah satu bagian sektor perekonomian yang terkena dampak begitu besar, karena bagian ini akan menggambarkan sektor perekonomian lainnya, jangan sampai Indonesia terjebak dalam transisi permanen, sebagaimana terjadi di sejumlah negara yang mengalami failed state (negara gagal).

Date: 2020-02-05
References: Add references at CitEc
Citations:

Downloads: (external link)
https://osf.io/download/6273ffd43d4d251ba1c216d9/

Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.

Export reference: BibTeX RIS (EndNote, ProCite, RefMan) HTML/Text

Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:osf:osfxxx:7sabx

DOI: 10.31219/osf.io/7sabx

Access Statistics for this paper

More papers in OSF Preprints from Center for Open Science
Bibliographic data for series maintained by OSF ().

 
Page updated 2025-03-19
Handle: RePEc:osf:osfxxx:7sabx