POTENSI LAHAN PERKEBUAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DENGAN POLA TANAM TUMPANG SELA JAGUNG (Zea mays)
, Afrizal
No 52a36, OSF Preprints from Center for Open Science
Abstract:
Penduduk Indonesia yang selalu bertambah di setiap tahunnya menyebabkan kebutuhan akan pangan meningkat. Pemenuhan kebutuhan pangan seperti jagung mengakibatkan peningkatan ketersediaan pangan. Usaha untuk mengatasi ketersediaan pangan dapat dilakukan dengan berbagai upaya seperti dengan intensifikasi lahan pertanian dan diversifikasi pangan. Luas perkebunan di Riau sangat berpotensi untuk menanam tanaman pangan dengan sistem tumpang sela (intercroping) sewaktu tanaman pokok masih kecil atau belum produktif. Sistem tumpang sela (intercroping) dapat memaksimalkan lahan dibandingkan pola monokultur. Selain itu kegiatan tanaman tumpng sela (intercroping) dapat mensubsitusi pendapatan petani selama tanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM). Artikel ini dibuat untuk mengetahui pengoptimalan lahan perkebunan untuk tanaman pangan jagung. Kata Kunci
Date: 2018-05-14
New Economics Papers: this item is included in nep-sea
References: Add references at CitEc
Citations:
Downloads: (external link)
https://osf.io/download/5af94b56da163200111f93ee/
Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.
Export reference: BibTeX
RIS (EndNote, ProCite, RefMan)
HTML/Text
Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:osf:osfxxx:52a36
DOI: 10.31219/osf.io/52a36
Access Statistics for this paper
More papers in OSF Preprints from Center for Open Science
Bibliographic data for series maintained by OSF ().