ANALISIS BISNIS ELEGAL PENJUALAN PARFUM PALSU PADA SHOPPE
Kadek Dian Pitaloka
No jbhy5, OSF Preprints from Center for Open Science
Abstract:
Saat ini parfum sudah menjadi salah satu beauty item yang harus di miliki,zaman yang semakin berkembang ini semua kalangan peduli akan pentingnya menjaga penampilan, setiap orang menginginkan penampilan terbaik setiap harinya. [1] Banyak orang menggunakan parfum sehari-hari untuk meningkatkan rasa percaya diri [2] terlebih yang sesuai dengan karakter masing-masing. Lantaran menambah rasa percaya diri, tak mengherankan banyak orang menyukai wewangian tersebut.Apalagi, kini parfum makin mudah didapat di mana pun, baik secara offline ditoko parfum isi ulang maupun online di media lapak online seperti shoppe. Dengan mengamankan hak cipta, beredarnya para penjual barang yang palsu yang meraja rela ,khususnya pedagang parfum .Shopee berjanji kepada pembeli bahwa semua produk di platform asli. Dengan itu, tim melarang penjual menjual produk palsu di Shopee. Konsekuensi dari penjualan barang palsu adalah penghapusan produk. Namun, tidak bisa di pungkiri pelanggaran tersebut masih saja terjadi sampai saat ini,[3] kekhawatiran kita pun muncul, apakah betul parfum yang akan kita beli asli atau palsu.Atas beredarnya parfum palsu di pasaran, pihak Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghimbau agar masyarakat lebih teliti ketika hendak membeli wewangian. Pada parfum asli, kandungan utamanya adalah ethanol yang merupakan bahan campuran dalam minuman beralkohol. Etanol ini termasuk dalam kategori alkohol yang aman bagi kesehatan. Sedangkan, dalam parfum palsu atau isi ulang terkandung bahan methanol yang akan berubah menjadi formalin apabila terhirup udara dan masuk ke dalam tubuh.dan tidak baik untuk tubuh,[4] penggunaan parfum palsu berlebihan bisa memberikan dampak buruk bagi Kesehatan. Dewi mengatakan jika parfum palsu memiliki kandungan Metanol sebanyak 26 persen. Sementara, BPOM hanya mengizinkan zat Metanol yang terkandung dalam parfum hanya 5 persen. Jika melebihi standar yang sudah ditetapkan, konsumen akan merasakan berbagai indikasi. Salah satunya adalah kulit terasa panas. Bahkan bisa menyebabkan kanker.[5]
Date: 2022-11-14
New Economics Papers: this item is included in nep-sea
References: Add references at CitEc
Citations:
Downloads: (external link)
https://osf.io/download/6371a0770e715d2909a99770/
Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.
Export reference: BibTeX
RIS (EndNote, ProCite, RefMan)
HTML/Text
Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:osf:osfxxx:jbhy5
DOI: 10.31219/osf.io/jbhy5
Access Statistics for this paper
More papers in OSF Preprints from Center for Open Science
Bibliographic data for series maintained by OSF ().