EconPapers    
Economics at your fingertips  
 

Ancaman bagi Toko Sembako Dimasa Resesi 2023

Achmad Prabu Riza Baihaqi

No ygb2j, OSF Preprints from Center for Open Science

Abstract: Menurut Faujik (2020), resesi adalah penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh ekonomi, berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran. Pengertian yang lebih sederhana dan lazim digunakan, disajikan oleh Julius Shiskin pada tahun 1974, yang menyatakan resesi adalah penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjadi selama dua kuartal berturut – turut, Resesi ekonomi adalah penurunan aktivitas ekonomi secara signifikan dalam waktu lama yang ditandai oleh kondisi stagnanmulai dari berbulan-bulan hinggatahunan. Resesi ekonomi bisa memicu menurunya keuntungan perusahaan,meningkatkan angka pengangguran, dan bahkan kebangkrutan ekonomi. Dalam teori makro-ekonomi, resesiekonomi adalah kondisi ketikaproduk domestik bruto (PDB) menurun atau pertumbuhan ekonomiriil bernilai negatif selama dua kuartalatau lebih dalam satu tahun. Resesi ekonomi dapat mengakibatkanpenurunan secara simultan padaseluruh aktivitas ekonomi sepertilapangan kerja, investasi, dankeuntungan perusahaan. Selainkarena meningkatnya harga-hargasecara tajam sehingga menyebabkan ekonomi menjadi stagnan atau dalam proses yang dikenal sebagai stagflasi, resesi ekonomi juga bisa terjadi karena turunnya harga-harga atau deflasi. Namun, kekhawatiran terjadinya resesi ekonomi kali ini lebih bersumber dari keadaan stagflasi yang dapat terjadi dalam beberapa waktu ke depan ( Surya, 2022 ). Indikator utama yakni PDB Riil Indonesia menunjukkan penurunan yang sangat drastisdimana dari quartal I 2020 menurun sebesar 2 % dari Quartal sebelumnya, hingga padapuncaknya PDB Indonesia merosot tajam hingga minus -5,32%. Kemudian pada Quartal berikutnya meskipun mengalami kenaikan dari qurtal sebelumnya, namun hal terebtumasihbelum bisa mengentaskan PDB dari angka minus, Yakni -3,49%. Berdasrkan data diatasmenunjukkan bahwa berdasarkan Produk domestik Bruto, gejala resesi sudah muncul , sebagai indikator utama bahwa PDB turun secara dua kuartal berturut-turut dari kuartal I hinggakuartal III 2020. (Joseph et al., 2019).

Date: 2023-01-18
New Economics Papers: this item is included in nep-sea
References: View complete reference list from CitEc
Citations:

Downloads: (external link)
https://osf.io/download/63c9217f64e509036b521421/

Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.

Export reference: BibTeX RIS (EndNote, ProCite, RefMan) HTML/Text

Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:osf:osfxxx:ygb2j

DOI: 10.31219/osf.io/ygb2j

Access Statistics for this paper

More papers in OSF Preprints from Center for Open Science
Bibliographic data for series maintained by OSF ().

 
Page updated 2025-03-19
Handle: RePEc:osf:osfxxx:ygb2j