PENGENDALIAN MONETER DALAM SISTEM NILAI TUKAR YANG FLEKSIBEL (Konsiderasi kemungkinan penerapan inflation targeting di Indonesia)
Wijoyo Santoso and
Iskandar
Additional contact information
Wijoyo Santoso: Bank Indonesia
Iskandar: Bank Indonesia
Bulletin of Monetary Economics and Banking, 1999, vol. 2, issue 2, 1-42
Abstract:
Beralihnya sistem nilai tukar rupiah dari sistem mengambang terkendali (managed floating exchange rate) ke sistem nilai tukar mengambang penuh (floating exchange rate) memberikan dampak terhadap kebijakan moneter di Indonesia. Nilai tukar yang sebelumnya digunakan sebagai salah satu nominal anchor dalam pencapaian sasaran akhir kebijakan moneter tidak berlangsung lama digunakan lagi. Sementara dengan semakin terbukanya perekonomian Indonesia, nilai tukar rupiah sangat rentan terhadap arus lalu lintas modal internasional yang bergerak sedemikian dinamis. Pasar keuangan yang berkembang pesat sebagai imbas keterbukaan tersebut telah mendorong ketidak stabilan permintaan akan uang sehingga telah mengurangi efektivitas kebijakan moneter dengan pendekatan kuantitas. Ketidakstabilan permintaan uang tersebut antara lain disebabkan pesatnya perkembangan produk-produk keuangan dan terjadinya decoupling antara sektor keuangan dan sektor riil dimana uang bukan hanya sebagai alat transaksi tetapi juga sebagai barang yang diperdagangkan. Pengujian empiris dengan menggunakan vector autoregression dan Granger causality test versi Hsiao menunjukkan bahwa kebijakan moneter dengan inflation targeting dapat digunakan di Indonesia khususnya setelah era sistem nilai tukar fleksibel. Pengendalian moneter dalam kerangka inflation targeting dapat dilakukan dengan menggunakan sukubunga PUAB overnight sebagai kandidat utama sasaran operasional dan MCI sebagai sasaran antara, sementara underlying inflation sebagai sasaran akhir tunggal. Sementara penggunaan MCI sebagai sasaran antara tidak dilakukan secara kaku (policy rules) tetapi dimungkinkan terjadinya discretionary policy sepanjang shock terhadap inflasi dan nilai tukar berasal dari supply shock dan bersifat sementara. Disamping itu, masih kuatnya hubungan langsung antara monetary aggregates dengan inflasi maka pengalihan kebijakan moneter dari quantity targeting ke price targeting bukan merupakan substitusi penuh. Monetary aggregates masih tetap digunakan sebagai variabel indikator untuk mendeteksi tekanan terhadap inflasi.
Date: 1999
References: Add references at CitEc
Citations:
Downloads: (external link)
https://bulletin.bmeb-bi.org/cgi/viewcontent.cgi?article=1545&context=bmeb (application/pdf)
Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.
Export reference: BibTeX
RIS (EndNote, ProCite, RefMan)
HTML/Text
Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:idn:journl:v:2:y:1999:i:2b:p:1-42
DOI: 10.21098/bemp.v2i2.195
Access Statistics for this article
Bulletin of Monetary Economics and Banking is currently edited by Paresh Narayan
More articles in Bulletin of Monetary Economics and Banking from Bank Indonesia Contact information at EDIRC.
Bibliographic data for series maintained by Lutzardo Tobing ( this e-mail address is bad, please contact ) and Jimmy Kathon ().