Sampurasun Dedy Mulyadi: Lokalitas Sunda vs Islamisasi FPI
Annisa Maharani
No gb4du, INA-Rxiv from Center for Open Science
Abstract:
Konsep resolusi konflik membawa kecemasan tersendiri dengan bahaya kooptasi yang ditimbulkannya yaitu ke arah yang akan membawa kekakuan makna konflik dimana orang-orang akan menjadikannya sebagai isu kepentingan dan legitimasi. Hal ini disebabkan karena resolusi konflik tidak sejalan dengan advocacy. Resolusi konflik tidak dapat mengantisipasi perubahan yang akan terjadi sebagai akibat dari resolusi konflik tersebut (Prasetijo, 2009). Konflik bermula ketika Dedi Mulyadi selalu menggunakan salam sunda yaitu Sampurasun disetiap pertemuan atau acara, sehingga hal tersebut membuat FPI mengira bahwa Dedi Mulyadi telah melupakan nilai-nilai agama Islam yang merupakan agama dirinya sendiri.
Date: 2017-08-28
References: Add references at CitEc
Citations:
Downloads: (external link)
https://osf.io/download/59a3a6d0b83f69025a17c66b/
Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.
Export reference: BibTeX
RIS (EndNote, ProCite, RefMan)
HTML/Text
Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:osf:inarxi:gb4du
DOI: 10.31219/osf.io/gb4du
Access Statistics for this paper
More papers in INA-Rxiv from Center for Open Science
Bibliographic data for series maintained by OSF ().