Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X
Andris Setiawan
No ghbpk, OSF Preprints from Center for Open Science
Abstract:
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada Bank X dengan judul “Analisis Balanced Scorecard pada Bank X”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kinerja Bank X jika diukur dengan Balanced Scorecard. Sedangkan data yang digunakan untuk penilaian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari wawancara sedangkan data sekunder adalah data yang berupa laporan keuangan seperti neraca, laporan laba-rugi, dan data lain yaitu data nasabah dan data karyawan. Balanced Scorecard merupakan salah satu metode pengukuran kinerja yang memperhatikan aspek keuangan dan non-keuangan yang terdiri atas empat perspektif, yaitu: perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan. Adapun teknik analisis yang digunakan untuk mengkaji kinerja perusahaan adalah dengan Balanced Scorecard, untuk perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan menggunakan indikator employee retention, employee training, dan employee absenteeism. Untuk perspektif proses bisnis internal menggunakan indikator MERR (Minimized Error Rate and Re-work). Untuk perspektif pelanggan mengunakan indikator Customer Core Measurement, terdiri dari Customer Retention, Customer Acquisition, Customer Complain, dan Customer Value Proposition. Sedangkan untuk perspektif keuangan menggunakan Rasio CAMEL yang terdiri atas aspek permodalan, aspek kualitas, aktiva produktif, aspek manajemen resiko, aspek rentabilitas dan aspek likuiditas. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kinerja perusahaan adalah cukup baik. Dari perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan serta proses bisnis internal menunjukkan kinerja yang baik. Untuk perspektif pelanggan, menunjukkan kinerja yang cukup baik. Hal ini terlihat dari Customer Retention dan Customer Acquisition yang cenderung menurun. Sedangkan untuk perspektif keuangan menunjukkan kinerja yang kurang sehat. Hal ini terlihat dari nilai kredit yang dicapai termasuk dalam predikat kurang sehat. Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis dapat memberi saran bahwa sebaikanya Bank X dalam mengukur kinerjanya menggunakan Balanced Scorecard, karena perusahaan dapat mengukur kinerja perusahaan berdasarkan aspek keuangan dan non-keuangan, sehingga dapat dilakukan perbaikan secara berkesinambungan dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan serta memudahkan pihak manajemen dalam menyusun program jangka pendek dan jangka panjang.
Date: 2018-02-06
References: Add references at CitEc
Citations:
Downloads: (external link)
https://osf.io/download/5a796edb68ee49000f3aeb55/
Related works:
This item may be available elsewhere in EconPapers: Search for items with the same title.
Export reference: BibTeX
RIS (EndNote, ProCite, RefMan)
HTML/Text
Persistent link: https://EconPapers.repec.org/RePEc:osf:osfxxx:ghbpk
DOI: 10.31219/osf.io/ghbpk
Access Statistics for this paper
More papers in OSF Preprints from Center for Open Science
Bibliographic data for series maintained by OSF ().